EXPRESSIVE DRAWING, SOLUSI ALTERNATIF BIMBINGAN PERILAKU SISWA AGRESIF

Agresif merupakan salah satu bentuk reaksi sosial sebagai reaksi emosi yang dapat membahayakan siswa maupun orang lain. Perilaku agresif terbagi menjadi agresif secara fisik dan verbal.  Menurut Delut (Dayakisni dan Hudaniah, 2009: 212) bentuk-bentuk perilaku agresif yang umum antara lain: menyerang secara fisik (memukul, merusak, menendang), menyerang dengan kata-kata, mencela orang lain, menyerbu daerah lain, mengancam daerah lain, main perintah, melanggar milik orang lain, tidak mentaati perintah, membuat permintaan yang tidak pantas dan tidak perlu, bersorak-sorak, berteriak-teriak, atau berbicara keras pada saat yang tidak pantas, dan menyerang tingkah laku yang dibenci. Perilaku agresif dapat menghambat keberhasilan dalam belajar. Oleh sebab itu, mahasiswa UNY yang tergabung dalam kelompok PKM Penelitian “Expressive Drawing” FIP yaitu Festia Gaby Disa Putri (PGSD), Erni Palupi (PGSD), Rizky Damarsari (PLB), dan Lintang Arso Kusuma (BK), dengan dosen pembimbing Muthmainnah, M.Pd. memberikan gagasan sebagai solusi alternatif menurunkan perilaku agresif berupa kegiatan expressive drawing.

Expressive drawing merupakan suatu kegiatan menggambar bebas yang dilakukan siswa untuk mengekspresikan emosi atau perasaan yang dialami siswa. Selain menggambar bebas, siswa juga diminta untuk mengungkapkan maksud gambar dengan cara menuliskan pesan di samping gambar. Hal tersebut didukung dengan kegiatan tanya jawab yang dapat dilakukan guru dengan siswa agresif untuk mengungkap makna dibalik gambar.

Kegiatan menggambar bebas ini terangkum dalam tema-tema pilihan yang lekat dengan psikologis anak, seperti: peristiwa yang menyenangkan, peristiwa yang menyedihkan, tokoh kartun atau film yang disukai, dan anggota keluarga yang tidak disukai. Tim PKM Penelitian “Expressive Drawing” sudah melakukan penelitian di SD Negeri Samirono Yogyakarta dengan subyek penelitian sebanyak 4 siswa kelas III B. Dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa expressive drawing efektif menurunkan perilaku agresif siswa. Expressive drawing ini  mempunyai dua fungsi utama, sebagai terapi bimbingan perilaku bagi siswa agresif dan sebagai kegiatan menggambar bebas yang murni untuk mengekspresikan emosi, perasaan, pikiran dan harapan tanpa berfungsi sebagai terapi.

TIM PKM Penelitian “Expressive Drawing” FIP UNY juga telah mengadakan Seminar Hasil Penelitian kepada guru-guru di SD Negeri Samirono agar hasil penelitian ini dapat tersebar luas dan ditindaklanjuti untuk terus dilakukan sebagai bimbingan perilaku alternatif bagi siswa agresif. Melalui kegiatan expressive drawing ini, siswa diharapkan dapat mengekspresikan emosi negatif siswa berperilaku agresif melalui kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, sebagai salah satu alternatif bimbingan guru dalam menurunkan perilaku agresif siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan baik sesuai yang telah direncanakan. (fest/ant)