FGD peningkatan Prestasi dan Pendampingan Karya Inovasi mahasiswa FIP UNY tahun 2020

Bidang Kemahasiwaan dan Alumni FIP UNY menyelenggarakan kegiatan FGD peningkatan Prestasi dan Pendampingan Karya Inovasi mahasiswa FIP UNY tahun 2020. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 20 – 21 Desember 2020 di Hotel Nirwana, Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Joko Pamungkas, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, dalam laporannya kepada Dekan menyampaikan beberapa kegiatan ini. “Pagi tadi sudah dilaksanakan kegiatan Seminar Hasil Penelitian Mahasiswa, dengan reviewer Bapak Cepi Safruddin AJ, M.Pd., Bapak Deni Hardianto, M.Pd, dan Bapak Lutfi Wibawa, M.Pd. Kemudian hari ini kita akan mencoba untuk sedikit energi yang intinya tentang program PKM”, lapor Joko. Joko menambahkan, target hari ini adalah kita akan mencoba membedah dari PKM dan kemudian beberapa strategi strategi tentang PKM dan beberapa informasi nanti dari fakultas, izinkan kami mencoba untuk menata dalam satu malam ini. “Hari ini kita juga akan dibersama oleh Ibu Dr. Med. dr. Indwiani Astuti, dari Universitas Gadjah Mada, selaku Koordinator PKM 2020 Nasional Dir. BELMAWA, Ditjen. Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dengan materi Peran Kemahasiswaan Perguruan Tinggi dalam Pendampingan Mahasiswa di Kegiatan PKM.

Dr. Sujarwo, M.Pd, Dekan FIP UNY, salam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kehadiran pendamping mahasiswa dalam kegiatan FGD Peningkatan Prestasi dan Pendampingan Karya Inovasi Mahasiswa FIP UNY tahun 2020. Sujarwo mengatakan, komitmen bidang kemahasiswaan dan alumni, serta dari fakultas memberikan prioritas kegiatan - kegiatan mahasiswa yang sifatnya kompetitif, juga kooperatif, akademis, itu terus kita tingkatkan, sebagaimana beliau sampaikan kemarin di Solo. “Pengembangan bidang kemahasiswaan itu diarahkan untuk mengembangkan potensi akademik, jadi punya campur tangan terhadap pengembangan akademis kita karena saat ini kurikulum yang dipakai adalah kurikulum merdeka. Maka harus terjadi kolaborasi antara bidang satu, bidang akademis dan juga bidang kemahasiswaan dalam upaya mengembangkan potensi-potensi akademis yang mendukung capaian-capaian prestasi. Maka di dirumuskan Pak WD 3 bidang kemahasiswaan dan alumni dengan bidang satu, dari awal kali dirumuskan betul kita umumkan di awal sebelum kuliah umum kuliah dimulai semester 2 bahwa ada program-program unggulan program-program akademis yang dikolaborasikan kegiatan-kegiatan bidang satu dengan bidang kemahasiswaan”, pesan Sujarwo.

Dr. Med. dr. Indwiani Astuti didapuk menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Sujarwo, memohon kepada ibu, agar bisa berbagi strategi dan cara - cara untuk meningkatan prestasi khususnya di bidang PKM ini. Dalam paraparannya, Indwini menyampaikan terkait Peran Kemahasiswaan Perguruan Tinggi dalam Pendampingan Mahasiswa di Kegiatan PKM. “Dengan PKM ini, melatih mahasiswa untuk menemukan solusi dari masalah yang ada, mahasiswa dituntut untuk berpikir secara kreatif (unik dan bermanfaat) serta konstruktif (dapat diwujudkan), juga dituntut bisa mengikuti perubahan kondisi global”, ucapnya. Indwiani menekankan kembali terkait dengan tujuan PKM, yaitu memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu aturan dan taat aturan, kreatif dan inovatif serta objektif kooperatif dalam membangun Kebhineka tunggalikaan intelektual.

Terkait dengan Strategi pencapaian pelaksanaan PKM 2021 (Era Adaptasi Kebiasaan baru), beliau menyampaikan bocoran sedikit terkait dengan pelaksanaan PKM 2021, yaitu dengan Daring Plus – Plus. Indwiani menambahkan strategi mengembangkan PKM, 1. Penekatan I, dosen pembimbing. Beberapa strategi yang bisa diterapkan adalah menerapkan system insentif untuk dosen untuk sebuah keberhasilan pendampingan PKM, mulai dari penyusunan proposal sampai dengan PIMNAS secara bertingkat, kedua mewajibkan prodi/lab mengirimkan sejumlah proposal setiap tahumn, dan semacam “Key Performance Index” untuk etiap prodi, ketiga PKM dikaitkan dengan kinerja dosen, keempat setiap dosen diwajibakan mengenlkan PKM dalam kaitannya dengan mata kulai yang diampu 9semaca hidun” kurikulum”.

Strategi pendekatan kedua yaitu mahasiswa. Pertama PT mengenalkan ke PKM kepada mahasiswa baru setiap tahun dengan berbagai cara, kedua, BEM, KM/Hima memasukan PKM sebagai bagian dari program kerjanya, ketiga PT menerapkan system insentif mahasiswa untuk sebuah keberhasilan PKM, mulai dari penyusuunan proposal sampai dengan PIMNAS secara bretingkat. Keempat, mewajibkan kepada semua mahasiswa penerima beasiswa untuk menulis proposal. (rit)