MEDIA PEMBELAJARAN BISA DIUSULKAN HAKI

Media pembelajaran merupakan satu hal yang penting bagi proses belajar mengajar, terutama bagi siswa sekolah dasar. Dengan pameran media pembelajaran bisa dilihat kualitas mahasiswa PGSD yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu bagus karena mahasiswa tidak hanya belajar teori saja namun juga terampil membuat media pendukungnya. Bahkan media pembelajaran ini juga bisa diusulkan hak atas kekayaan intelektualnya. Demikian dikatakan Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNY Suparlan, Kamis (11/1) saat membuka pameran media pembelajaran PPKn SD tahun 2018. Diungkapkan pula bahwa media pembelajaran yang dibuat mahasiswa tersebut orisinil dan baru. “Pengalaman belajar yang penting bukan hanya membaca buku atau mengikuti kelas, namun juga praktek di lapangan” kata Suparlan. Diharapkan juga kedepannya ada pengembangan media yang terintegrasi lengkap antar semua mata pelajaran seperti matematika, IPA dan IPS dalam satu media pembelajaran.

Pameran yang dilaksanakan di Kampus UPP II FIP UNY Jl. Bantul tersebut dihadiri oleh dosen, mahasiswa dan masyarakat umum. Dosen pengampu mata kuliah Wuri Wuryandani mengatakan bahwa pameran ini disiapkan selama 14 minggu, mulai dari bedah kurikulum sekolah dasar, pembagian kelompok sampai mempelajari mata kuliah pengembangan PPKN dan IPS. “Kemudian direncanakan, pengembangan bahan ajar, media pembelajaran hingga penilaian” katanya. Menurut Ketua Panitia Pameran R. Adji Sutyo Utomo, kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa PGSD UPP I Mandala dan UPP II Bantul angkatan 2015. “Pameran menampilkan 48 media PKN dan 12 media IPS” kata Adji. Dengan tema ‘Aku Cinta Budaya, Aku Cinta Indonesia’ diharapkan agar bangsa Indonesia tidak melupakan dan mampu membendung budayanya sendiri di tengah gempuran budaya asing. Materi media belajar yang dipamerkan beragam, mulai dari materi kelas I hingga kelas VI yang dikemas dengan berbagai topik belajar seperti Pancasila, Bahasa Indonesia dan IPS. (Dedy)