Membangun Budaya Kritis melalui Jurnalistik

Kamis (23/5) Berita (news) adalah laporan peristiwa berupa paparan fakta dan data tentang sebuah peristiwa. News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan. Sebuah berita akan lebih mengena pada pembaca apabila memiliki salah satu dari nilai-nilai ini. Yaitu nilai kedekatan (proximity), nilai ketenaran (prominence), nilai aktualitas (timeliness), nilai dampak (impact), nilai keluarbiasaan (magnitude), nilai konflik (conflict) dan nilai keanehan (oddity) ungkap Erik A. Triadi, jurnalis suplemen Swara Kampus Kedaulatan Rakyat.

Erik berkesempatan menjadi pembicara pada acara Diklat Jurnalistik yang diadakan oleh HIMA KP (Kebijakan Pendidikan) FIP UNY ini mengambil tema “Membangun Budaya Kritis melalui Jurnalistik”. Pada presentasinya, Erik menambahkan cara mendapatkan fakta yaitu dengan observasi lapangan, wawancara, Desk Study (dokumen). Dalam pembukaan acara ini Dr. Suwarjo, M.Si. menegaskan bahwa mahasiswa harus membiasakan diri untuk menulis baik ilmiah ataupun sekedar opini. Karena menulis adalah hal yang akan mahasiswa hadapi terutama untuk tugas akhir skripsi. Acara yang dilangsungkan di Abdullah Sigit Hall ini menghadirkan tim dari Swara Kampus Kedaulatan Rakyat antara lain Krisno Wibowo, Erik A. Triadi, Nurhadi dan Bondan Nusantara diikuti sekitar 100 an mahasiswa KP maupun prodi lain. Adapun materi yang disampaikan adalah dasar-dasar jurnalistik, strategi menulis, simulasi menulis yang terakhir adalah rapat redaksi untuk menentukan layak tidaknya sebuah tulisan dimuat dalam media. (ant)