(Senin 13/2) Pada tahun 2017, FIP UNY menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru Sarjana Mendidik di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal) yang merupakan tahun kedua. Pembukaan orientasi dilaksanakan di ruang Abdullah Sigit. Tahun ini FIP didapuk mendidik 87 guru yang terdiri dari prodi PGSD, PAUD, BK dan PLB. Acara dihadiri oleh Wakil Dekan I, II dan III, Ketua Jurusan, dan koordinator PPG masing-masing prodi.

Sebagai pembuka, mewakili Dekan, Wakil Dekan I Dr. Suwarjo, M.Si memamparkan bahwa para Bapak Ibu Guru ini telah mendapatkan pengalaman baru, semangat dan mental yang lebih baik setelah ditempa selama 1 tahun di daerah yang notabene pedalaman dan sangat membutuhkan pendidik. “Yang pasti jangan sampai kualitas para pendidik ini menurun, terutama ketika menghadapi akses transportasi yang sulit, keterbatasan informasi atau kekurangan lainnya. Karena pastilah tantangan yang dihadapi semakin besar”, tambah Suwarjo.

Ketika diskusi berlangsung, para peserta mengungkapkan kendala yang terjadi di masing-masing daerah. “Sebagai contoh masih ada mentalitas yang menganggap remeh tugas menjadi guru”, ungkap Isna Hidayat, salah satu peserta PPG. Dirinya menjabarkan bahwa dari banyaknya guru PNS terdapat guru-guru yang memilih untuk tidak mengajar dengan berbagai alasan, seperti tidak memiliki keterampilan dan panggilan hati untuk menjadi pendidik. Isna mengakui bahwa ada guru-guru PNS yang latar belakang pendidikannya bukan keguruan sehingga tidak mempunyai pengetahuan pedagogis.

Setelah mengikuti orientasi prodi pada hari ini, para peserta akan mengikuti pendidikan selama satu tahun di FIP UNY. Para peserta PPG ini akan ditempatkan di Asrama Kampus Bantul selama pendidikannya. (ant)