Peringatan Upacara Dies Natalis ke 63 FIP UNY

Rabu (14/8) Budaya sebagai basis sekolah atau bisa disebut sebagai budaya pendidikan, merupakan kerangka dimana aktifitas sekolah berproses. Budaya sebagai basis sekolah yang mendesain mengapa peran dan perilaku guru berbeda dengan peran dan perilaku peserta didik, bagaimana guru melaksanakan pembelajaran, bagaimana sikap dan perilaku peserta didik manakala mau berbicara di kelas dsb, ungkap Prof. Zamroni, Ph.D. dalam orasi edukasi Upacara Dies Natalis ke 63 FIP UNY.

Lebih lanjut beliau menambahkan Pendidikan berbasis budaya adalah budaya yang bersumberkan Pancasila, Artinya, pendidikan Indonesia mesti berbasiskan nilai-nilai dan cara pandang yang dikembangkan dari dasar Negara Pancasila. Pendidikan Nasional berbasis budaya memiliki tujuan jangka panjang mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pendidikan berbasis yang berdasarkan Pancasila, memiliki dua pilar utama: Pendidikan yang memiliki nilai-nilai Theo-Centris dan nilai-nilai Gotong-royong. Hanya dengan berpilar dua nilai inilah baik tujuan antara maupun tujuan jangka panjang akan dapat direalisir.

Nilai kunggulan akan menjadi tujuan antara pendidikan, sedangkan nilai keadilan akan menjadi nafas dalam praktik pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan antara, maka pendidikan mesti bersifat populis. Pendidikan yang mengedepankan keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan sekolah dan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan suasana kepengasuhan. Keadilan dan kesetaraan merupakan kondisi mutlak yang diperlukan untuk mewujudkan prestasi ekselens untuk semuanya.

Upacara yang dihadiri oleh Rektor, WR I, II, III, IV, WD I, II, III FIP UNY, Senat FIP UNY, pensiunan  dosen FIP UNY dan seluruh dosen FIP UNY, Kasubag serta wakil dari perusahaan rekanan diadakan di ruang Abdullah Sigit. Dibuka oleh Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd. yang menyampaikan tema Pendidikan Populis Berwawasan Budaya sengaja diusung dilandasi suatu keprihatinan atas dominasi kelompok tertentu yang dapat menikmati pendidikan berkualitas. Sementara kelompok besar masyarakat yang kekuatan ekonominya lemah terlalu sulit untuk menembus persaingan menempuh pendidikan yang berkualitas.  Adapun Dharma Wanita Persatuan FIP UNY turut pula menyemarakkan perhelatan ini dengan mengadakan Bazaar di selasar FIP UNY dan Pemeriksaan Gigi Gratis. (ant)