PPM PLS: Pemberdayaan Perempuan dalam Peningkatan Motivasi Wirausaha melalui Pelatihan Decoupage Warga Binaan LPP Kelas IIB Yogyakarta

Prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) di Lapas Perempuan Kelas IIB di Yogyakarta pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2020 dan hari Kamis tanggal 13 Agustus 2020. Kegiatan ini sebagai wujud bentuk kerja sama dalam bidang pendidikan antara Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY dengan Kemenkunham Yogyakarta. Kegiatan PPM ini dilaksanakan selama dua kali karena pembatasan jumlah peserta pelatihan di masa pandemi. Kegiatan PPM ini diikuti oleh 25 orang peserta dari Warga Binaan Perempuan (WBP). Kegiatan PPM ini berjudul “Pemberdayaan Perempuan dalam Peningkatan Motivasi Wirausaha melalui Pelatihan Decoupage Warga Binaan LPP Kelas IIB Yogyakarta”. Tujuan kegiatan PPM ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada para Warga Binaan Perempuan (WBP) tentang wirausaha kerajinan decoupage, sekaligus membekali mereka sehingga setelah keluar dari Lapas nanti, mereka memiliki keahlian dan bisa berwirausaha salah satunya melalui kerajinan decoupage. Penyambutan dari pihak Lapas kepada pihak PLS FIP UNY sangatlah baik, bahkan kami disambut langsung oleh Ibu Ade selaku Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta.

Setelah acara penyambutan selesai, pihak kelompok PPM PLS FIP UNY mulai membuka kegiatan PPM. Kegiatan PPM dibuka langsung oleh Ibu Ketua Prodi PLS FIP UNY yaitu Dr. Puji Yanti Fauziah, M.Pd. Selanjutnya peserta dibagikan satu set peralatan kerajinan yaitu tas anyaman, kertas tissu decoupage, lem, kuas, dan gunting. Kemudian tim pengabdi (Tristanti, Erma Kusuma, Andin, dan Fitta Ummaya dibantu pemateri yaitu Ibu Azizah) mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan oleh para peserta yaitu yang pertama mulai dari menggunting pola gambar pada kertas tissu, melepas lapisan tissu tersebut sehingga hanya tersisa bagian gambarnya saja, kemudian menempelkan pola tersebut pada tas anyaman, lalu mengelemnya menggunakan kuas yang telah disediakan oleh panitia, selanjutnya mengeringkan hasil pola yang telah di lem tersebut. Apabila sudah kering, hal tersebut bisa diulangi kembali sebanyak 2-3 kali.

Semangat dan antusiasme para peserta pelatihan sangatlah besar. Hal ini terlihat dari hasil karya tas-tas anyaman tersebut dari yang semula polos menjadi berwarna-warni. Kreasi dari masing-masing WBP juga sangat menarik dan indah. Berikut adalah hasil-hasil karya para WBP:

Harapan kelompok PPM PLS FIP UNY kepada pihak Lapas Perempuan ialah, semoga kerjasama ini dapat berkelanjutan, serta semoga pelatihan yang diberikan dapat memberikan manfaat baik untuk para WBP maupun untuk pihak Lapas Perempuan itu sendiri. (tris/rit)

Tags: