Punokawan Dadi Ratu

Mahasiswa PPG pasca SM-3T FIP UNY ramaikan Pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) tahun 2017 yang pada tahun ini telah memasuki tahun ke 29. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada hari Kamis, 27 Juli 2017 pembukaan FKY diawali dengan pawai budaya sepanjang jalan Malioboro dimulai dari lapangan Parkir Abu Bakar Ali sampai dengan Taman Pintar Yogyakarta. Pawai ini diikuti oleh berbagai insan seni dari berbagai entitas. Tim yang diberi nama Laskar Seni PPG FIP UNY yang dibimbing oleh Joko Pamungkas, M. Pd. menampilkan 16 orang yang kesemuanya laki-laki.

FKY 29 yang mengusung tema “Umbar Mak Byar” ini, tim Laskar Seni PPG FIP UNY berpartisipasi dengan menampilkan sebuah konsep pertunjukan yang bertajuk “Punokawan dadi Ratu”. Tema ini menceritakan tentang tokoh pewayangan anggota Punokawan yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong yang tetiba menjadi raja/ratu. Lakon tersebut sarat akan makna dan memiliki filosofi kepemimpinan yang dalam pada dunia pewayangan.

Laskar Seni PPG FIP UNY dibagi dalam dua barisan dengan perannya masing-masing. Barisan melakoni peran sebagai Semar dan bayangannya, sedangkan barisan kedua melakoni peran sebagai Gareng dan bayangannya. Sebagai bentuk hiburan kepada masyarakat, pasukan tersebut memperagakan gerakan ataupun perilaku yang khas dari Semar dan Gareng, sesekali pasukan-pasukan tersebut “menggoda” dan memberi kejutan pada para penonton. Turut serta menyaksikan pawai ini Sri Sultan Hamengkubuwana X beserta para jajaran kasultanan dan gubernuran DIY.

Selain sebagai bentuk partisipasi dalam memeriahkan Festival Kesenian Yogyakarta, keikutsertaan Laskar Seni PPG FIP UNY juga bermaksud untuk memberikan pendidikan seni melalui pengalaman empirik kepada peserta PPG khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pasukan Semar yang bersifat paradok pengejawentahan sifat membangun dan melaksanakan perintah Tuhan demi kesejahteraan manusia. Sedangkan pasukan Gareng menggambarkan sifat yang selalu berbuat kebaikan dan menolak kesenangan duniawi.

Pendidikan bukan suatu hal yang bersifat statis namun dapat berkembang mengikuti perkembangan zaman yang berjalan dinamis. Pendidikan tidak melulu tugas belajar yang ada di sekolah, pendidikan itu memberikan pengalaman secara nyata bagi yang ingin mewujudkannya, melalui karya dalam pawai FKY 29 Laskar Seni PPG FIP UNY melakoni pendidikan seni secara empiris. (lia/isna/ant)