Renungan Malam Puncak Dies Natalis ke-49 UNY

Senin (20/5) Dalam menyambut Dies Natalis, UNY selalu mempunyai pakem acara yang tidak boleh dilewatkan. Sebuah acara Renungan lazim dilakukan pada malam puncak Dies Natalis UNY. Mengambil tempat di Ruang Sidang Rektorat UNY, acara ini dihadiri oleh Semua anggota Senat UNY,  Dekan, WD I, II dan III dari semua Fakultas, Dewan Pertimbangan, Kajur dan Sekjur dari semua Fakultas, Kabag Kasubag, Mahasiswa undangan serta anggota Dharma Wanita Persatuan. Hadir pula mantan rektor UNY seperti Prof. Arma Abdullah dan Prof. Djohar, MS serta dihadiri pula Prof. Dr. Noeng Muhadjir sebagai penyampai testimoni.

 Dinginnya malam tak mengurangi hangatnya suasana kekeluargaan. Penayangan video kenangan membuat para sesepuh terkenang akan masa jaya mereka. Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd dalam sambutannya 49 tahun perjalanan UNY bukanlah waktu yang singkat. Telah banyak perubahan signifikan baik dari fisik maupun non fisik dari UNY. Sejarah IKIP Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan Fakultas Pedagogik (FP) Universitas Gajah Mada yang didirikan pada tanggal 19 September 1955. pada waktu itu FP UGM  memiliki dua bagian, yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.  49 tahun merupakan refleksi bagaimana sebuah institusi melakukan perjalanan dan progress dalam mencetak lulusan baik tenaga pendidik maupun non kependidikan yang taqwa, cendekia bernurani. 

Mengutip sambutan Rektor UNY, Prof. Dr.Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. sebagai universitas yang Leading in Character Education, UNY telah bergelut dengan dinamika yang beranekaragam. Perkembangan fisik dan prestasi baik dosen maupun mahasiswa terus mengalir. Kedepannya diharapkan agar UNY terus menjadi kebanggaan kita, on the move to the world class university.  UNY sebagai lembaga pendidikan haruslah selalu menciptakan inovasi dan kreatif menuju era globalisasi.

Dari testimoni Prof. Dr. Noeng Muhadjir beliau berharap kedepannya UNY bisa unggul dalam resources, reputasi dan dana, tidak hanya unggul dalam pengembangan ilmu. Prof. Suyanto, Ph.D. sebagai salah satu mantan rektor UNY tak ketinggalan memberikan testimoninya. Beliau mengharapkan kedepannya UNY tidak boleh stagnan. Antara lain pada lingkungan harus ada keseimbangan antara hutan beton dan penghijauan seiring dengan visi UNY 2025 menuju World Class University (WCU). Bahasa Internasional juga penting untuk menghadapi era global terlebih lagi menyongsong WCU. Modernisasi kelembaagaan haruslah lebih ditingkatkan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dengan lebih maksimal. Sebaliknya modernisasi manusia pun diperlukan pada informal learning yang akan memperbaiki kesalahan pada formal learning. (ant)