Seminar Nasional Jurusan PLB “Mengoptimalkan Potensi Anak Gifted”

Senin (17/10) Jurusan PLB FIP UNY menghelat Seminar Nasional yang diadakan di Ruang Abdullah Sigit. Acara ini menghadirkan 4 narasumber yaitu Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Didik Wardaya, SE., M.Pd., Dr. drg. Julia Maria van Tiel dan Eko Budi Santoso, S.Si. Menurut ketua panitia seminar ini, dr. Atien Nur Chamidah, seminar ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pendidik yang tidak mengoptimalkan potensi anak gifted. Pendidik sebaiknya memberikan layanan kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan peserta didik, sehingga setiap individu berbeda-beda dalam pemberian layanan pembelajaran. Termasuk kepada anak gifted.

Sesi Pertama menghadirkan 2 pembicara yang dimoderatori oleh Nur Azizah Ph.D. Pembicara pertama, Didik Wardaya menjelaskan, dalam Permendiknas, anak gifted termasuk dalam anak berkebutuhan khusus. Didik yang juga staf Dikpora menjelaskan bahwa anak gifted perlu mendapatkan hak layanan, namun dilaksanakan secara inklusif dengan mengurangi kesenjangan antara siswa. Sekolah juga harus memperhatikan kesiapan fisik anak gifted. Sekolah juga harus mampu menyesuaikan usia anak dan memperhatikan keseimbangan antara belajar dan bermain, Dan juga sekolah tidak hanya menambah pengetahuan anak, namun juga mempersiapkan anak untuk bermasyarakat.

Berlanjut pada pembicara kedua yaitu Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. yang mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki persoalan internal dan eksternal, sehingga perlu adanya SDM yang handal untuk memperbaiki Negara. Menurutnya kehadiran layanan dan program pendidikan anak berbakat yang tepat sangat dibutuhkan untuk membantu anak berbakat dapat tubuh, berkembang, dan berprestasi secara optimal sehingga bermanfaat. Hal ini harus didukung dengan mencermati kelayakan pendidikan anak berbakat secara akademik, dalam hal seni, dalam hal kinestetik dan dalam hal kepemimpinan ungkapnya di depan 310 peserta yang terdiri dari Guru SLB, Praktisi dan Mahasiswa S1 dan S2 jurusan PLB.

Pembicara selanjutnya adalah Dr. drg. Julia Maria van Tiel yang merupakan seorang ibu dari anak gifted. Dalam paparannya, Julia mengungkapkan bahwa anak gifted yang terlambat bicara biasanya mengalami gangguan bahasa ekspresif sampai dewasa. Hal yang sering tidak ada pada anak terlambat bicara adalah: joint attention (membantu kemampuan mengingat), inner language (membantu anak mengarahkan apa yang akan dilakukan oleh anak). Gangguan ini sering diikuti dengan learning disabilities dispraksia. Dalam akhir paparannya Julia menyarankan bahwa layanan pada anak terlambat bicara jangan hanya sampai pada speech therapy tetapi juga sampai pada layanan kebahasaan.

Pembicara selanjutnya merupakan Eko Budi Santoso, S.Si. Guru dari SD Budi Mulia Seturan yang sudah menerapkan program penanganan anak gifted. Instansi tempat Eko bekerja membuka program layanan yang mencakup Indentifikasi, assessmen, perencanaan program, pelaksanaan program, dan modifikasi kelas. Dirinya juga menjelaskan di sekolahnya terdapat program penunjang yaitu Sekolah Damai dengan program Peace Training. (ant)