Studium Generale Jurusan PLS : Membedah Peluang dan Tantangan Kerja Lulusan PLS

Jumat (18/9). Jurusan PLS FIP UNY kembali menggelar Studium Generale yang mengambil tema “Peluang dan Tantangan Kerja Lulusan PLS” , menghadirkan 2 pembicara dari alumni PLS tahun 1988 dan  1985, yaitu Dr. Istiana Hermawati, M.Sos yang sekarang bekerja di B2P3KS Jogjakarta dan Drs. Buntoro, M.M (Kabid PLS Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Balikpapan), di Ruang Abdullah Sigit FIP UNY Dalam sambutannya, Wakil Dekan I, Dr. Sugito, M.A mengatakan bahwa saat ini peluang kerja di dunia PLS mulai redup karena eranya sudah berbeda. Dahulu lulusan PLS tinggal memilih pekerjaan dan penghasilan. Oleh karena itu, arahan seperti inilah yang dibutuhkan oleh calon lulusan PLS.  “Gunakanlah pengalaman dari pembicara sebagai referensi untuk melangkah” ungkap Dr. Sugito.

Drs. Buntoro, M.M bukan orang baru di PLS, beliau sangat paham mengenai bidang yang diembannya. Beliau mengungkapkan pernah 10 tahun bekerja di sektor swasta, yang kemudian hari, hati nuraninya meminta dirinya untuk kembali mengabdi di bidang PLS. Dedikasi dan loyalitasnya pun tinggi, mengabdi untuk kemajuan dunia pendidikan khususnya di Kota Balikpapan.

“Pendidikan merupakan hak semua anak bangsa. Kami buka pintu seluasnya, banyak semua komponen masyarakat untuk menimba ilmu. Termasuk melalui pendidikan luar sekolah, nah bidang ini yang saya emban,” ungkap Buntoro. Sejauh ini Buntoro juga cukup memberi kontribusi bagi dunia pendidikan luar sekolah di kota ini. Dukungan dan pembinaannya bagi sanggar belajar atau kelompok-kelompok belajar, dilakukan dengan komitmen tinggi.

Narasumber berikutnya yaitu Dr. Istiana Hermawati, M.Sos. menjelaskan tentang masalah yang dihadapi lulusan PLS, yaitu daya serap lulusan PLS di dunia kerja relatif rendah,  antara lain karena  ketersedian lapangan kerja yang terbatas, softskill yang dimiliki lulusan masih rendah dan belum memenuhi keinginan pasar/lapangan kerja, kemudian kurikulum pembelajaran kurang dinamis, cenderung fokus pada hal hal yang bersifat mikro sementara tuntutan kerja menghendaki juga penguasaan luluasan pada hal hal yang bersifat mezo dan makro.

Lebih lanjut, dalam acara yang dihadiri oleh 250 mahasiswa PLS dari berbagai angkatan ini, Isti mencoba memberikan gambaran peluang kerja yang mungkin bisa diakses oleh lulusan PLS di Kemensos RI. “Beberapa profesi yang relevan diantaranya sebagai pelaksana/pendamping program di Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dirjen Rehabilitasi Sosial, Dirjen Pemberdayaan Sosial, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, serta sebagai widyaisawara, peneliti, penyuluh, asesor pada Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan sosial. (ant/mata)