Tim PGSD belajar pelaksanaan PPL di Amerika Serikat

Kajian siswa yang beragam atau Diverse Learners menjadi topik utama Tim UNY yang terdiri dari tiga dosen Prodi PGSD yaitu Rahayu Condro Murti, M.Si, Unik Ambar Wati, M.Pd, dan dan Safitri Yosita Ratri, M.Ed. Dengan investigasi yang berjudul “Preparing Ambitious Teachers to Address Diverse Learners” (Menyiapkan Ambitious Teacher untuk Mengakomodasi Siswa yang Beragam, tim mencoba menggali informasi pelaksanaan PPL (Program Pelaksanaan Lapangan) di College of Education, Michigan State University (MSU) selama 8 minggu (1 Februari – 26 Maret 2016). Program yang dinamai University Connect dengan keseluruhan waktu 11 minggu (3 minggu di Jakarta dan 8 minggu di Amerika) ini dibiayai penuh oleh USAID - Prestasi (United State Agency International Development – Program to Extend Scholarship and Training to Achievement Sustainable Impacts). Selama kurun waktu 4 tahun ini USAID telah bekerja sama dengan UNY khususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan guru SD dan pembelajaran di SD yang melibatkan para dosen PGSD untuk menjadi fasilitator baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Selain tim UNY, terdapat 6 tim lain dari beberapa institusi antara lain tim UIN Aceh, UIN Medan, UIN Banten, UPI, UIN Surabaya, dan UIN Makassar yang masing-masing institusi diwakili 3 dosen sehingga total peserta yang ikut dalam program ini berjumlah 21 dosen. Dari setiap institusi tersebut memiliki topik kajian tentang PPL yang berbeda-beda diantaranya buku panduan, evaluasi PPL, dan studi anak. Topik tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan PPL yang dianggap krusial di masing-masing institusi. Berdasarkan hasil refleksi PPL, pengalaman dosen membimbing di lapangan dan hasil pertemuan antara kepala sekolah, alumni dan guru SD mitra UNY, satu hal yang masih menjadi tantangan bagi mahasiswa PGSD FIP UNY adalah dalam mengakomodasi adanya keragaman pembelajar. Keragaman tersebut di batasi pada kemampuan siswa dalam High Order Thinking, minat belajar, latar belakang budaya, dan siswa dengan berkebutuhan khusus.

Selama 8 minggu di MSU, kegiatan peserta diisi dengan kegiatan kelas dan kegiatan di luar kelas. Kegiatan kelas berupa perkuliahan dan presentasi kelompok. Perkuliahan diisi oleh para dosen mata kuliah PPL, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan guru pamong, sedangkan kegiatan di luar kelas berupa observasi ke sekolah-sekolah, wawancara dengan para dosen, DPL, guru pamong, dan para mahasiswa yang sedang menjalankan PPL atau istilahnya internship program. Di minggu kelima, seluruh tim wajib mempresentasikan proposal investigasinya di depan tim USAID Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama untuk selanjutnya diberi saran dan masukan supaya dapat segera terimplementasi sekembalinya ke Tanah Air. Berdasarkan saran dari para reviewer, proposal tim UNY ini akan ditindaklanjuti dengan penyusunan Modul PPL yang berbasis keragaman siswa.

Program University Connect by USAID Prestasi ini telah memberikan pengalaman yang sangat berharga karena selain mendapatkan pengetahuan baru tentang PPL di Amerika, peserta juga mendapatkan kesempatan bertukar budaya melalui pertemuan pelajar Internasional, pertemuan dengan ulama, dan dengan siswa sekolah sehingga dapat sekaligus mempromosikan budaya negara Indonesia.