TINGKATKAN PERILAKU BAIK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DENGAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR

Perilaku merupakan bagian dari komponen karakter. Ketika seseorang memiliki karakter yang baik, maka perilaku yang ditunjukkan juga akan baik, begitu pula sebaliknya. Membangun karakter bangsa tak henti-hentinya diupayakan sepanjang sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Presiden Soekarno pernah menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) karena pembangunan karakter inilah yang akan membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju, dan jaya, serta bermartabat (Muchlas S. & Hariyanto, 2016: 1). Menengok keadaan saat ini, pembangunan karakter merupakan kebutuhan yang mendesak. Maraknya tawuran antar pelajar, pemerasan/kekerasan (bullying), kecenderungan dominasi antara senior dengan junior, penggunaan narkoba, bahkan yang paling miris adalah kantin kejujuran yang menjadi usaha sekolah untuk membangun sifat jujur siswa banyak yang jatuh bangkrut.

Perilaku buruk anak harus dibetulkan dan diarahkan sejak anak usia dini. Lickona (2013: 52) menyatakan bahwa ketika anak berperilaku tidak baik, anak-anak membutuhkan umpan balik yang benar dan sesegera mungkin. Jika anak tidak ditegur secara tegas dan tidak dikoreksi secara konsisten perilaku buruk yang dilakukannya dapat timbul zona toleransi untuk perilaku tidak baik anak yang semakin lama semakin lebar dan luas yang dapat membuat perilaku anak semakin memburuk. Implementasi pendidikan karakter di Indonesia merupakan salah satu langkah konkrit yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan karakter. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan menggunakan media yang menimbulkan minat siswa untuk berperilaku baik, salah satunya adalah media kartu kata bergambar. Media kartu bergambar merupakan salah satu media yang dapat menarik perhatian terutama anak-anak karena ilustrasi gambar yang menarik, warna yang menarik dan tingkat kemudahan gambar untuk dipahami. Sehingga dengan penggunaan kartu bergambar sebagai media pembelajaran diharapkan anak-anak akan lebih tertarik untuk mempelajari kebiasaan baik yang seharusnya dilakukan dan kebiasaan buruk yang harus dihindari atau ditinggalkan. Selain itu dengan menggunakan media ini, diharapkan berbagai kebiasaan yang seharusnya dilakukan ataupun dihindari dapat lebih tertanam pada diri anak. Melihat dari segi nilai lebih yang dimiliki oleh kartu tersebut, maka empat orang mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta melakukan pengembangan Media Kartu Pendidikan Karakter (MEKAR PINTER) untuk meningkatkan perilaku baik pada anak usia sekolah dasar.

Program Pengembangan Media Kartu Pendidikan Karakter ini merupakan program PKM 5 Bidang yang didanai Ditjen Belmawa Kemristekdikti tahun 2017 dan dilaksanakan oleh empat orang mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Yogyakarta. Keempat mahasiswa yang terlibat tersebut adalah Aknes Wahyuningtyas Fajarwati, Nisa Muktiana, dan Putri Siti Nadhiroh dari prodi Teknologi Pendidikan serta Dina Indah Widyawati dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan Dosen Pembimbing Sisca Rahmadonna, M. Pd.

Pengembangan media ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) dengan sasaran siswa usia sekolah dasar. Media yang dikembangkan ini di ujikan sebanyak tiga kali dan sebelumnya telah dilakukan validasi dengan ahli yang menyatakan bahwa Media Kartu Pendidikan Karakter (MEKAR PINTER) layak untuk diujikan. Dengan dilakukannya pengembangan media ini diharapkan, MEKAR PINTER dapat menjadi salah satu media yang bisa mendukung pendidikan karakter di Indonesia. Akan tetapi penelitian yang dilakukan ini masih terbatas pada pengembangan medianya belum sampai pada tahap uji pengaruh penggunaan media terhadap perilaku anak. Sehingga kedepannya diharapkan dapat dilakukan penelitian terkait pengaruh penggunaan Media ini kepada anak-anak. (ak/ant)