WACECA, Kenali Wayang Melalui Media Augmented Reality

Bahasa Jawa adalah salah satu muatan lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64 tahun 2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah, Muatan lokal Bahasa Jawa di sekolah/ madrasah berfungsi sebagai wahana untuk menyemaikan nilai-nilai pendidikan etika, estetika, moral, spiritual, dan karakter.

Selama ini pembelajaran Bahasa Jawa yang diajarkan didalam kelas hanya melalui metode ceramah. Guru tidak menggunakan media pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan. Salah satunya pada materi wayang. Materi wayang yang diberikan mulai dari Punakawan dan silsilahnya sampai dengan perang Baratayuda.

Wayang merupakan salah satu seni tradisional warisan leluhur bangsa Indonesia, khususnya pada wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Akan tetapi, generasi muda saat ini sebagai produk modernisasi kurang tertarik pada yang berbau tradisi. Mereka menganggap segala sesuatu yang berkaitan dengan budaya dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Padahal di dalam budaya tradisi terdapat banyak sekali nilai-nilai luhur pembentuk jati diri bangsa. Melalui wayang, dapat makna dan pesan spiritual yang dijelaskan dengan simbol-simbol, baik yang dibentuk secara khusus pada wayang tersebut ataupun terdapat pada pementasan

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman materi wayang dengan mengintegrasikan kedalam teknologi digital adalah media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR). Selvia Lorena, Yogie Rinaldy dan Fawaiz Rasyid (2016). mengemukakan bahwa pada Augmented Reality ada tiga karakteristik yang menjadi dasar atas sistem tersebut, diantaranya adalah kombinasi pada dunia nyata dan virtual, interaksi yang berjalan secara realtime, dan karakteristik yang terakhir adalah 6 bentuk objek yang berupa model 3 dimensi atau 3D. Kelebihan pembelajaran yang bersifat digital adalah mempermudah interaksi siswa dengan guru, waktu yang diperlukan singkat, kehadiran guru tidak mutlak diperlukan, dan siswa akan mudah dalam menemukan informasi lainnya.

Pengoptimalan teknologi digital adalah dengan mengintegrasikan kebudayaan wayang melalui media pembelajaran kartu berbasis AR merupakan kombinasi yang menarik, khususnya bagi siswa. Hal ini menciptakan ide salah satu Tim PKM-PSH UNY untuk memadukan keduanya ke dalam sebuah media pembelajaran. Tim yang diketuai oleh Liliana Blessinzka (PGSD 2015) dan beranggotakan Afrian Dwi Yunitasari (Ilmu Sejarah 2015), dan Enggar Dwi Dermawan (Pendidikan Teknik Otomotif 2014) dengan pembimbing Unik Ambarwati, S.Pd., M.Pd. menciptakan media pembelajaran Bahasa Jawa pada materi wayang berbasis AR yang bernama Wayang Culture Education Card (WACECA). Nama WACECA dipilih karena mudah diingat dan menarik anak-anak. Hal ini sesuai dengan target utama dari media ini adalah kelas 5 sekolah dasar.

Harapannya media pembelajaran kebudayaan wayang berbasis AR ini dapat diperbanyak karakter wayangnya dan disebarkan ke berbagai sekolah-sekolah di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa dan memperkenalkan wayang kepada siswa melalui cara yang lebih mudah dan modern. (lil/ant)