Peluang dan Tantangan Lulusan Teknologi Pendidikan

Sehubungan dengan transformasi digital manajemen ASN terutama dalam hal peningkatan inovasi teknologi di bidang pendidikan dan pelatihan, maka salah satu upaya dan peluang mendapatkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif yaitu dengan mendayagunakan lulusan Sarjana Program Studi Teknologi Pendidikan. Demikian yang disampaikan oleh Dr. Andi Kristanto, M.Pd., MCE, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya sekaligus Wakil Seketaris APSTPI dalam acara Sarasehan Peluang dan Tantangan Lulusan Teknologi Pendidikan yang diselenggaakan oleh Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNY, Rabu, 23 Maret 2022.

Andi melanjutkan pemaparan dengan menjelaskan pengertian teknologi Pendidikan. Menurutnya, teknologi Pendidikan bukan hanya melakukan pengkajian dan pengembangan ilmu secara teoritis, tetapi juga secara praktis, menfasilitasi pembelajaran, dan peningkatan kinerja seseorang atau sekelompok orang, membuat, menggunakan dan menggelola produk produk teknologi pendidikan/pembelajaran, serta dengan pendekatan teknologi sebagai proses dan sumber teknologi yuang dappat dirancang digunakan dan dikelola untuk kepentingan pembelajan.

Terkait dengan profil lulusan prodi Teknologi Pendidikan, Andi mennjelaskan bahwa profil lulusan prodi teknologi Pendidikan sebagai (a) Pengembang Teknologi Pembelajaran dengan kemampuan memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, mengelola proses teknologi dan sumber daya yang tepat , (b) Analis Pendidikan dan Pelatihan dengan kemampuan menganalisis proses dan sumber untuk memfasilitasi pendidikan, pelatihan dan meningkatkan kinerja, (c) Guru Multimedia/Animasi/Broadcast di SMK/MAK dengan kemampuan mengajar bidang keahlian multimedia/animasi di Sekolah Menengah Kejuruan.

“Sedang kompetensi lulusan yang harus dimiliki oleh lulusan saana prodi teknologi Pendidikan yaitu (a) Menganalisis pembelajaran dan pelatihan; (b) Mendesain pembelajaran dan pelatihan; (c) Mengelola pembelajaran dan pelatihan; (d) Mengembangkan media pembelajaran dan pelatihan; € Memanfaatkan sumber belajar; (f) Mengevaluasi dan mengembangkan instrument pembelajaran dan pelatihan; dan (g) Mengembangkan dan mengevaluasi kurikulum, “paparnya.

Andi juga membagikan pengalaman terkait dengan upaya sosialiasi atau membangun Kerjasama antara Prodi TP FIP UNESA dengan Badan Kepegawaian Daerah di Provinsi Jawa Timur, sehingga saat ini di Jawa Timur berkembang 1 Satuan Pendidikan 1 Teknologi Pendidikan.

Melengkapi pemaparan Dr. Andi K, Kepala Bidang Perencanan, Pengadaan dan SIMPEG BKD DIY, Drs. Harry Susan Pujiraharjo, MA, MAP menyampaikan materi tentang proyeksi lulusan teknologi pendidikan dan kesesuaian struktur kurikulum prodi teknologi pendidikan dengan persyaratan jabatan dan standar kompetensi jabatan fungsional pengembangan teknologi pembelajaran.

Harry mengawali paparannya dengan bertanya kepda peserta terkait proyek lulusan mau menjadi job seeker atau menjadi job creators. Namun dalam kesempatan itu, Harry menjelaskan terkait dengan job seeker yang adai di PEMDA DIY. Menurutnya peluang job seeker yang ada di PEMDA DIY meliputi tenaga tetap yang PNS atau PPPK, dan tenaga sementara dari tenaga bantu, maupun PPNPM (tenaga non PNS Pusat).

“PERMENPAN Nomor 3 Tahun 2021 tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (pasal 4 ayat 2), komptensi yang harus dimiliki oleh Pengembang Teknologi Pembelajaran : kompetensi teknis, manajerial dan sosio kultural, “kata Harry.

Harry melanjutkan, komptensi teknis meliputi analisis pengembangan teknologi pembelajaran, perancangan pengembangan teknologi pembelajaran, pengembangan teknologi pembeljaran, penerapan model pembelajaran berbasis teknologi informsi, difusi hasil pengembangan teknologi pembelajaan, dan pengendalian dan evaluasi terhadap penerapan model pembelajaran berbasis TI. Komptensi manajerial meliputi Integritas, kerjasama, komunikasi, oprientasi pada hasil, pelayanan public, pengembangan diri dan orang lain, mengelola perubahan dan pengambilan keputusan. Sedangkan Kompetensi sosio kultural meliputi perekat pemersatu bangsa

Di akhi Sesi Harry memberikan rekomendasi kepada Jurusan KTP, diantaranya adalah

  • Peluang bagi lulusan Teknologi Pendidikan sangat terbuka untuk mengisi jabatan pelaksana, Jabatan Fungsional baik untuk ASN (PNS dan PPPK) dan non PNS (Tenaga Bantu) di kementerian, lembaga dan Pemerintah Daerah
  • Struktur Kurikulum Prodi TP layak dalam artian sudah memenuhi syarat jabatan dan standar kompetensi jabatan fungsional Pengembangan Teknologi Pendidikan
  • Kerjasama dan sinergitas dengan Lembaga Penguji Kompetensi terakreditasi bagi lulusan Prodi TP
  • Penguatan Program Intership tidak hanya sebagai syarat kelulusan tetapi juga sebagai proses orientasi dan pemagangan sekaligus diberdayakan sekaligus untuk mendapatkan syarat pengalaman kerja melalui pemberian target proyek sesuai tema yang diminta instansi
  • Output lulusan tidak hanya dipertimbangkan kapasitas akademik atau dalam hal ini kompetensi teknis saja, akan tetapi juga perlu dipertimbangkan penguatan nilai integritas, etika dan moral sehingga perlu ditambahkan muatan tambahan seperti anti korupsi, bahaya narkoba dan aids, dan nilai nilai dasar ASN atau Core Values ASN “Ber-AKHLAK” atau kearihan lokal DIY yaitu budaya kerja pemerintahan ‘SATRIYA”
  • Pengiriman Dosen untuk mengikuti TOT Anti Korupsi dan diklat sejenis yang mendukung penguatan integritas, etika dan moral

Turut hadir juga, Dekan FIP UNY, Dr. Sujawo, M.Pd. dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada narasumber yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pencerahan kepada para peserta terkait dengan Peluang dan Tantangan Lulusan Teknologi Pendidikan. Sujarwo juga menyampaikan pesan bahwa lulusan TP harus memilik kecakapan abad 21 meliputi ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan berkomunikasi, berkolaborasi , creative thinking, seii . Jurusan KTP menjadi andalan fakultas yang bergerak dalam bidang pengembangan kurikulum, pembelajaran, desian pembelaja,na dan pembelajaran berbasis ICT, “ harapnya.

Hadir pula Ketua Jurusan KTP, Dr. Pujiriyanto, M.Pd. Puji menyampaikan pembelajaran Abad 21, diperlukan pembelajaran yg adaptif., oleh karena itu Jurusan KTP menfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan performance.

Sarasehan dihadiri oleh para mahasiswa Jurusan KTP dan Alumni sekitar 260 oang. Perwakilan alumni juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan testimoninya. (rit)