Seminar Nasional dan Temu Kolegial Jurusan KTP se-Indonesia

Senin (21/10) Jurusan KTP FIP UNY menyelenggarakan Seminar Nasional dan Temu Kolegial Jurusan KTP se-Indonesia yang diadakan di Ruang Abdullah Sigit dan Hotel UNY. Mengambil tema “Perkembangan Keilmuan dan Penguatan Kelembagaan Teknologi Pendidikan di Indonesia, Kini dan Masa Mendatang” ini menghadirkan Dra. Dewi Salma Prawiradilaga, M.Sc.Ed. (Kajur TP UNJ), dan Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. (Kaprodi TP S2/S3 Unesa) dengan dimoderatori oleh Dr. Sugeng Bayu. W, M.Pd (kajur TP FIP UNY). Acara dibuka oleh Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd. Seminar ini dihadiri oleh Dosen TP, Praktisi TP dan mahasiswa S1 serta S2 TP UNY.

Dalam paparannya Dra. Dewi Salma menjabarkan Mengungkapkan bahwa salah satu terobosan untuk memperkenalkan TP yaitu dengan Definisi TP 2004 mengenai Facilitating learning. Kontennya adalah Belajar mandiri : belajar mandiri terbuka, belajar jarak jauh, belajar terbuka dsb, Belajar team : belajar itu dapat dilakukan bersama-sama , setiap anggota bertanggungjawab, dan setiap anggota menjadi subs system dan Belajar konvensional.

Ditambahkan lagi bahwa prediksi lulusan TP ke depannya antara lain profesi Designing pembelajaran, Manajer pusat sumber belajar, ahli kurikulum,dan produser media pembelajaran. Hal yang terkait dengan kinerja antara lain ahli teknologi kinerja, konsultan pendidikan dan pelatihan, pengembang program pelatihan dan pengembang bahan ajar. Sebagai lulusan TP kepribadian abad 21 yang kreatif menurut beliau adalah think out of the box, inovatif dan memiliki personal branding.

Kemudian Prof. Dr. Mustaji memaparkan bahwa Kondisi lulusan TP saat ini adalah alumni TP terus bertambah akan tetapi lembaga belum terintegrasi. Padahal lulusan TP berkompeten dalam memecahkan masalah belajar, dapat membentuk pemecahan sumber belajar dan dapat menyusun proses pemecahannya.

Beliau menjabarkan kelembagaan TP di Unesa dan menjelaskan kurikulum PT. Dalam regulasi ada 40% komponen Utama yaitu kurikulum inti. Prof. Mustaji juga mendiskripsikan pula kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia level 6 hingga level 9. Menjelaskan kerjasama korporasi, terutama dengan lembaga diklat-diklat di perusahaan di Indonesia. Adapun pengaruh lingkungan pada lembaga teknologi pendidikan, di antaranya : pengelolaan, dosen & staff, politik, fasilitas, peralatan, dana, dan pengguna.

Setelah melangsungkan seminar, selanjutnya diadakan Temu Kolegial jurusan TP se-Indonesia yang menghasilkan point antara lain Pengelolaan kelembagaan  TP perlu untuk diintegrasikan dengan pasca. Kemudian KKNI terpulang pada masing2 PT tidak harus sesuai 100% dari konsep Dikti hasil kurikulum dari UPI dan UNP bisa menjadi referensi PT lainnya. Point selanjutnya membuat jaringan sinergis untuk mensosialisasikan TP di semua aspek dan lini termasuk tenaga profesi TP. Dan yang terakhir perlu ada pertemuan berikutnya termasuk pada FIP JIP bila perlu 2 kali setahun.  Peserta sepakat pertemuan berikutnya akan dilaksanakan di UNESA Surabaya. (ant)