Pelatihan Active And Joyfull Learning Guru Di Wilayah Kerja Konsulat Ri Tawau Malaysia

Mendapatkan pendidikan adalah hak bagi seluruh warga negara, tidak terkecuali bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia yang ada di ladang-ladang di Sabah, Malaysia. Dari database imigrasi KRI Tawau sampai dengan Juni 2012 tercatat sekitar 21.627 anak usia sekolah dimana sejumlah kurang lebih  3042 anak di wilayah kerja KRI Tawau dan total 11.782 anak di Sabah telah mendapatkan layanan pendidikan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) melalui LSM Humana. Dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik guru-guru Pendidikan Dasar di Tawau. Konsulat RI Tawau bekerja sama dengan UNY mengadakan pelatihan dan workshop tentang active and  joyfull learning dari tanggal 19-21 November  2013 yang diikuti oleh 104 guru bertempat di Balung River  Eco Resort. Adapun tim UNY yang mengisi acara tersebut adalah: Dr Suwarjo, M.Si , Dr. Dadan Rosana, M.Si, Unik Ambarwati, M.Pd, dan Deni Hardianto, M.Pd.

Muhammad Soleh selaku  Konsul RI Tawau menyampaikan Guru-guru tempatan yang mengajar di Humana sebagian besar adalah lulusan Sekolah Menengah (setaraf SMA) sehingga dari latar belakang akademik dan kapasitas pedagogik masih jauh dari ideal. Pemerintah sejak tahun 2006 telah mengirimkan guru-guru dari Indonesia untuk membantu pengajaran anak Indonesia di PB Humana. Sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dit P2TK) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, telah mengirimkan sejumlah tenaga pendidik yang berada di wilayah kerja KRI Tawau berjumlah 72 orang, dimana 37 diantaranya mengajar di LSM Humana dan 35 orang mengajar di CLC adapun Alumni UNY terdiri dari 24 orang. Dalam sambutanya  Konsul RI menambahkan bahwa  UNY kampus pendidikan yang down to earth dalam memberikan program tangible dan proper untuk guru-guru  humana dan CLC  Tawau. Penghargaan yang setinggi-tingginya untuk UNY dan beliau mendeclare UNY siap go international.

Pelatihan dan workshop ini memberikan bekal materi bagaimana cara belajar anak di SD dan SMP, model-model pembelajaran active and joyfull learning, serta media dan sumber belajar. Mereka tidak hanya dibekali pengetahuan tetapi juga ketrampilan bagaimana mengimplementasikan dikelas multigrade dengan cara merancang pembelajaran dan mensimulasikan dikelompok-kelompok kecil. Selain pembelajaran dikelas, desain pelatihan ini juga disetting diluar kelas dengan melakukan beberapa games dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Diakhir sesi pelatihan peserta harus merefleksi pencapaian kompetensi pedagogik dengan mengisi intrumen yang disediakan tim, serta menuliskan target bagaimana cara meningkatkannya. Hasil tersebut akan ditindaklanjuti konsulat untuk melakukan program berikutnya.(unk/ant).