Fakultas Ilmu Pendidikan adakan Pelatihan Foto Jurnalistik

Jumat (13/11) Foto jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan sebagai foto yang tujuan dalam permotretannya karena keinginan bercerita kepada orang lain. Jadi foto-foto jenis ini kepentingan utamanya adalah keinginan dalam menyampaikan pesan (message) kepada orang lain, buka Franz Boedisoekarnanta, Fotografer dari Koran Kedaulatan Rakyat dalam Pelatihan Fotografer Jurnalistik yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan.

Ditambahkan lagi olehnya ini bahwa foto jurnalistik atau khususnya persfoto yang baik adalah foto yang memiliki pesan yang jelas dari sebuah peristiwa, tetapi dibuat dengan kemampuan teknologi secara otentik.Perbedaan foto jurnalis terletak pada pilihan, membuat foto jurnalistik berarti memilih foto mana yang cocok. Franz mencontohkan dalam peristiwa pernikahan, dokumentasi berarti mengambil/memotret seluruh peristiwa. Mulai dari penerimaan tamu hingga usai acara. Tapi seorang wartawan foto hanya mengambil sisi- sisi yang dianggap menarik saja.

Kemudian Franz menjelaskan pula bahwa fotografi jurnalistik bersifat Dinamis (tidak statis) dan atraktif sehingga terlihat hidup/tidak kaku. KemudianĀ  menyangkut tokoh ada penonjolan wajah. Gambar yang dipilih gambarnya harus terang dan tajam, tidak kabur, kecuali untuk foto seni yang disengaja guna menonjolkan bagian tertentu. Mengandung unsur/nilai human interest atau menarik perhatian orang (membuat bahagia, sedih, atau mungkin trenyuh.

Setelah sesi teori, peserta yang merupakan karyawan FIP berjumlah 70 orang diminta untuk praktek pengambilan gambar yang kemudian gambar yang dihasilkan dievaluasi bersama-sama . (ant)