WORKSHOP PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL PROSIDING TERINDEKS THOMSON REUTERS

Selasa (4/4) Untuk membekali Peserta YICEMAP (Yogyakarta International Conference on Educational Management/Administration and Pedagogy) yang diadakan bulan Mei mendatang, supaya paper yang dibuat dapat lolos seleksi dalam prosiding terindeks Thomson Reuters, Jurusan Manajemen Pendidikan FIP UNY menggelar acara Workshop Pelatihan Penulisan Artikel Prosiding Terindeks Thomson Reuters. Diadakan di Ballroom Hotel UNY, acara ini diikuti 72 peserta dari UNY, UKDW, UIN Sunan Kalijaga, UIN Sunan Gunung Jati, STMIK Akakom, Sanata Dharma, ITS, IAIN Surakarta, Undaris, Universitas Islam Nahdhatul Ulama Jepara, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Satya Wacana Salatiga, dan UAD.

Workshop diisi oleh 2 orang narasumber yang merupakan dosen dari UNY, yaitu Moh. Khoirudin, Ph.D. dan Setyabudi Indartono, Ph.D. Sesuai Kemristekdikti no 20 tahun 2017: Mahasiswa Ph.D. harus ada dua paper yang terindeks Internasional dan bereputasi. Misalnya EBSCO, Scopus dan yang tertinggi adalah Thomson Reuters.

Khoirudin menjelaskan beberapa cara agar karya dapat terpublish antara lain Simple idea (sampaikan ide sesederhana mungkin), Clear explanation (jelaskan atau uraikan sejelas mungkin) Eksplorasi menyeluruh, Eksperimen menyeluruh (pengambilan data dilakukan secara riil dari lapangan) dan melihat apa yang semua orang lihat (berpikir tidak seperti yang orang pikirkan).

Setyabudi menambahkan bahwa Artikel yang bagus adalah artikel yang mudah dipahami oleh pembaca. Hal yang perlu diperhatikan antara lain Konten yang useful (bermanfaat) & exciting (menarik).”Abstrak merupakan bagian yang paling penting , informatif, ada reflect ke bagian penting tulisan, merupakan bagian yang paling menarik bagi pembaca, quick idea (memberikan ide bagi pembaca untuk memberikan ide-ide tulisan), dan memberikan kesimpulan yang singkat,” papar Setyabudi, lanjutnya,” Jika akan menulis artikel, maka kenalkan dulu hasil, judul harus menarik (memiliki nilai jual), informatif, tidak labih dari dua baris, tidak mengandung singkatan (akronim/abbreviation), mempunyai signifikansi impact (sehingga menjadi sering disitasi), tidak mengarah pada tempat (lokal) karena di metode sudah akan muncul dan judul tidak mengandung tanda baca & angka.” tambah Setyabudi lagi. (pan/ant)