CINTAI LINGKUNGAN DENGAN JAKSA CILIK

Sampah pariwisata merupakan masalah tersendiri di Parangtritis. Untuk itu Kawasan wisata Pantai Parangtritis telah mempunyai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan pengelolaan sampah yang diberi nama Garduaction (Garbage Care and Education) yang berlokasi di Dusun Mancingan. Pengelolaan sampah tersebut juga diperuntukkan bagi warga yang ingin menabung sampah dan sampah tersebut nantinya dipilah untuk dimanfaatkan dan dibuat kerajinan. Berkaitan dengan hal tersebut, anak-anak di lingkungan setempat juga perlu ditumbuhkan rasa cinta pada lingkungan. Proses internalisasi rasa cinta lingkungan dapat dimulai dengan memberikan keterampilan sederhana dan bermakna yang mudah dilakukan oleh anak. Keterampilan ini dapat diberikan melalui pembelajaran maupun permainan yang berhubungan dengan lingkungan. Anak juga perlu dibantu untuk memahami makna setiap aktivitas yang dilakukan. Para mahasiswa UNY membantu anak-anak tersebut dengan mengadakan kegiatan berupa Jaksa Cilik (Jari Kreasi Sampah Bocah Cilik) untuk menanamkan rasa cinta lingkungan sehingga pengelolaan sampah khususnya sampah anorganik dapat lebih dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan Jaksa Cilik ini berupa mendengarkan dongeng menggunakan media wayang, pembuatan gerak dan lagu, bermain permainan bertema sampah, pembuatan kerajinan dari sampah anorganik dan hasil kerajinan anak-anak akan diletakkan di showroom kerajinan. Selain itu, Garduaction sebagai tempat pengelolaan sampah dapat menjadi wisata edukasi bagi anak-anak sekitar maupun para pengunjung.

Yora Harlistyarintica prodi PGPAUD, Hana Wahyuni prodi Pendidikan Luar Sekolah, Nur Yono prodi Bimbingan Konseling, Widiyawanti prodi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan serta Indah Permata Sari prodi Pendidikan Seni Kriya Fakultas Bahasa dan Seni mengajari anak-anak usia tujuh sampai dua belas tahun untuk memanfaatkan sampah agar lebih berguna sehingga kecintaan mereka terhadap lingkungan semakin meningkat. Menurut Yora Harlistyarintica mereka memilih anak-anak sebagai sasaran karena anak-anak sangat berpotensi untuk diberi pembelajaran mengenai pemanfaatan sampah. Selain itu, anak-anak mempunyai kegiatan yang positif dan waktu luang yang lebih banyak. “Dengan demikian, diharapkan anak-anak dapat menjadi generasi penerus yang peduli terhadap sampah dan tidak terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik” kata Yora. Dalam kegiatan yang berlangsung di Dusun Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul belum lama ini, tahap pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa tahap. Hana Wahyuni menjelaskan bahwa tahap pertama anak-anak tersebut dikenalkan dengan pengelolaan sampah melalui 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dengan media Wayang Bubrah. “Kemudian anak-anak diajak langsung ke Bank Sampah Garduaction agar anak mengetahui secara konkret perbedaan sampah organik dan anorganik serta pengelolaannya yang diawali dengan permainan sederhana bertema sampah. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan menggambar dan mewarnai menggunakan cat air” katanya. Ini merupakan tahap eksplorasi sampah. Nur Yono mengatakan bahwa tahap selanjutnya adalah membuat gerak dan lagu bertema sampah. “Kegiatan ini bertujuan agar anak lebih tertarik dan rasa kepedulian tentang sampah mudah ditanamkan dan diingat” kata Nur Yono. Selanjutnya anak-anak dikenalkan dan dibimbing untuk membuat kerajinan berdasarkan kreativitas masing-masing anak. Selain itu anak-anak juga diajarkan untuk membuat kerajinan berbasis tema.Harapannya hal ini dapat menarik anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan terutama masalah sampah.

Kegiatan Jaksa Cilik tidak hanya berhenti sampai disitu. Pengelola Garduaction juga mendirikan showroom kerajinan yang digunakan untuk meletakkan kerajinan hasil karya anak-anak. Selain itu juga dilaksanakan pekan lomba kreativitas anak yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak, memupuk mental, meningkatkan kepercayaan diri serta untuk refreshing. Puncaknya adalah pertunjukan hasil karya anak di depan pejabat setempat. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat setempat dan berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian pada masyarakat tahun 2017. (Dedy)