Dosen UNY ikuti Lokakarya Education for Sustainable Development (ESD), Bangkok, Thailand

Guru adalah agen perubahan yang kuat, dan salah satu fasilitator pembelajaran terpenting untuk pembangunan berkelanjutan. Guru dapat menjadi sumber daya yang efektif untuk mengarahkan kembali masyarakat menuju keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan yang dideklarasikan oleh PBB pada tahun 2015 dimana PBB mengadopsi SDG, Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) untuk semua negara yang diharapkan tercapai pada tahun 2030 demi masa depan yang lebih baik.

Tujuan SDG pada tahun 2030 yaitu “semua pembelajar memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan…” dan bahwa “orang-orang di mana pun memiliki informasi dan kesadaran untuk pembangunan berkelanjutan ”. Dalam hal ini Guru menjadi motor penggerak untuk gerakan global ini.

Menanggapi seruan aksi ini yang dibuat oleh GAP tentang ESD, UNESCO memulai proyek Keberlanjutan Dimulai dengan Guru di Asia Tengah, Asia Tenggara dan Afrika Selatan dalam bentuk lokakarya. Lokakarya pertama diadakan di Chiang Rai, Thailand pada Juni 2017, menyatukan 10 lembaga pendidikan guru dan universitas dari Asia Tenggara untuk merancang proses perubahan untuk integrasi Education for Sustainable Development (ESD) atau Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan. Kemudian diikuti oleh lokakarya kedua yang dilaksanakan di Bangkok pada tanggal 24-26 April 2018. Lokakarya ini diikuti wakil dari Indonesia antara lain Dr. Ali Mustadi, M.Pd. Prof. Dr. Irfan Dwidya Prijambada (Direktur Lp2M UGM), Dr. Agus Maryono (ESD UGM), Dr. Istiningsih (UIN Suka), dan Dr. Eny Winarty (USD).

Lokakarya ini mempertemukan perwakilan dari lembaga pendidikan guru dan universitas yang mengambil bagian dalam proyek dari Kamboja, Indonesia, Laos, Filipina dan Thailand. Kegiatan ini bertujuan Untuk bertukar, meninjau dan mengkonsolidasikan pengalaman proyek, kemudian untuk meninjau panduan draf “Mengintegrasikan Education for Sustainable Development (ESD) dalam Pendidikan Guru Pra-jabatan di Asia Tenggara” menuju finalisasi, dan untuk membahas kegiatan integrasi ESD di masa depan. (ant)