SENI RUPA TINGKATKAN PSIKOMOTORIK ANAK

Seni adalah keajaiban yang tersimpan dalam sebuah karya. Seni mengandung berbagai makna, emosi, juga cerita. Tanpa seni hidup akan terasa gersang. Seni juga penting bagi anak karena aspek kognitif, afektif dan psikomotorik anak dapat dikembangkan. Selain itu dengan karya seni anak akan selalu berkembang dan dituntut kreatif. Inilah yang melatarbelakangi mahasiswa UNY mengadakan pameran seni rupa. Demikian dikatakan Acan Bhintara Aldistya, ketua panitia pameran seni rupa, ketrampilan dan estetika rupa dua dimensi di Kampus UPP 2 UNY Jl. Bantul Yogyakarta, Senin (14/5). Menurut mahasiswa PGSD UNY tersebut, pameran yang berlangsung selama tiga hari itu bertujuan untuk menunjukkan berbagai karya seni rupa yang diharapkan dapat memberi inspirasi bentuk karya seni dengan berbagai metode, teknik dan bahan. “Pameran juga untuk memenuhi tugas mata kuliah seni rupa” kata Acan “Agar kami sebagai calon pendidik bertambah wawasannya pada bidang seni rupa”.

Pameran dibuka oleh Suwarna, dosen pengampu mata kuliah. Dalam sambutannya Suwarna mengatakan bahwa pameran ini selain dilaksanakan dalam rangka Dies UNY ke-54 juga untuk meningkatkan apresiasi seni mahasiswa PGSD melalui education for art. “Saya berharap agar mahasiswa dapat mengamalkan ilmunya melalui kegiatan ini” kata Suwarna. Menurutnya dalam penilaian seni rupa yang utama adalah kreatifitas. Dosen FBS UNY tersebut mengungkapkan, karya seni yang dikerjakan secara kelompok dapat menunjang aspek afektif anak karena anak akan belajar bekerjasama dengan temannya serta mengelola sikap sosialnya untuk menghasilkan karya seni yang bagus. Dijelaskan pula bahwa seni rupa dapat melatih sikap psikomotorik anak dalam membuat karya, sebab butuh ketelitian tangan yang menuntut psikomotorik halus. Sedangkan psikomotorik kasar digunakan saat anak harus mencari bahan-bahan untuk membuat karya seni.

Pameran ini diselenggarakan oleh gabungan mahasiswa PGSD dan PGPAUD FIP UNY. Menampilkan 152 karya dengan berbagai metode seperti finger print, pastel, arsir, tarik benang, folder print, anyam, kokoru dan wayang perca. Dalam kesempatan ini mahasiswa PGSD juga menampilkan pementasan wayang perca berjudul ‘Penggembala Yang Suka Berbohong’ dengan pemain Novi Dwi Astuti, Putri Rusdiana Shaliha dan Vivi Yuniati dengan narator Dinar Anggraini. Selain dosen dan mahasiswa, pameran juga dikunjungi oleh siswa PAUD di sekitar kampus. (Dedy)