Menyontek VS Kejujuran

Budaya instan sudah menjadi tren era globalisasi, dan secara langsung mempengaruhi dunia pendidikan. Kita akrab dengan kata menyontek. Menyontek seakan sudah menjadi budaya dan ini merupakan hal yang sulit dihilangkan. Dalam konteks ini, plagiasi merupakan hal yang jamak dilakukan oleh beberapa oknum pelajar. Ini merupakan dampak dari budaya instan yang sekarang sedang marak. demikian ungkap Fatur Rahman, M.Si. selaku Kaprodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY Dalam sambutannya di special event Jurnal Club Bedah Buku Bimbingan dan Konseling Menyontek "Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya"  

Mewakili Bapak Dekan, Dr. Suwarjo, M.Si membuka acara bedah buku. Beliau menggarisbawahi kejujuran yang seakan-akan sudah menjadi barang langka. Acara bedah buku ini diselenggarakan di Abdullah Sigit Hall pada tanggal 22 Februari 2012. Dengan mendatangkan penulis buku “Bimbingan dan Konseling Menyontek Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya"  Dody Hartanto, M.Pd dan Arif Rachman A., S.Pd sebagai pembicara bedah buku. Acara ini dihadiri 210 orang berasal dari : mahasiswa jurusan PPB sendiri, mahasiswa UNY, Guru BK, Mahasiswa Pasca Sarjana UNY dan mahasiswa dari Universitas lain.

Topik acara yang dimoderatori oleh Agus Basuki M.Pd, sangat menarik. Karena semua peserta bedah buku rata-rata pernah mengalami fenomena menyontek. Dody Hartanto menuturkan bahwa menyontek sudah ada sejak jaman dahulu. Semakin maju teknologi, semakin maju pula cara menyontek. Adapun perilaku korupsi, diindikasi berakar dari perilaku menyontek. Ironisnya lagi banyak sekolah di Indonesia, menekan anak didiknya untuk bisa bekerja sama (menyontek) agar bisa menaikkan kualitas lulusan sekolah tersebut. Bahasa Inggris, IPA dan Matematika adalah mata pelajaran yang rentan terjadi fenomena menyontek. Ada beberapa alternatif penanganan menyontek yaitu dengan cara kognitif, psikomotorik, afektif. Terlebih lagi orangtua menjadi faktor penentu utama dalam penanganan masalah menyontek, tambah Dody.

Buku “Bimbingan dan Konseling Menyontek, Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya” merupakan hasil disertasi dan penelitian yang sudah dilakukan oleh Dody. Minatnya pada perilaku menyontek sudah dimulai sejak mahasiswa sampai saat ini menjadi dosen. Ia melihat bahwa perilaku menyontek di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun sehingga sudah menjadi budaya yang permisif bagi kalangan pelajar. Untuk itu melalui buku ini Dody berupaya untuk menggugah masyarakat untuk berpartisipasi mengikis habis perilaku menyontek. Untuk praktisi BK juga diberikan teknik-teknik dalam BK untuk diterapkan  pada siswa yang menyontek.

Acara dilanjutkan dengan bedah buku dengan Arif Rachman A., S.Pd. Beliau adalah guru BK di MAN Wonokromo. Seiring pengalamannya sebagai guru BK, tentunya sudah banyak mengalami hal-hal yang berbau kecurangan. Sekali lagi tindakan menyontek yang memang “dilegalkan” oleh sekolah menjadi topic yang hangat sekaligus menjadi hal yang memprihatinkan. Acara terakhir dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab berkenaan dengan materi menyontek. (ant & FH)