Mahasiswa FIP raih Juara 3 Call For Paper Indonesian Youth Festival of Science (INOVASI) 2011

Pada kegiatan Indonesian Youth Festival of Science (INOVASI) 2011 yang diselenggarakan oleh UKM Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPIH) Universitas Hasanudin tanggal 19-20 November 2011 lalu, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta berhasil meraih juara tiga untuk lomba call for paper. Mereka adalah Annisa Nurul Islami (FIP),  Ardita Markhatus Solekhah (FIP), dan Banu Desi Antoro (FT) yang menulis tentang “Jogja Ethniche In Costiera Go International Culture (Jetic Gotic) sebagai Pengelolaan Sumber Daya Masyarakat Pesisir Pantai Depok-Parangtritis Yogyakarta”.
Ketiga mahasiswa ini berangkat dari ide bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki sekitar 13.000 pulau menurut hasil survei dan verifikasi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2010 dengan total garis pantai yang diperkirakan mencapai 95.181 km, Indonesia menjadi negara dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia, setelah Amerika, Kanada dan Rusia. Menyadari hal tersebut, mereka konsentrasi di wilayah Yogyakarta yaitu di desa Bungkus Kretek Bantul. Desa yang berada di pesisir Pantai Parangtritis dan Pantai Depok dan berada di tepi Sungai Opak yang membentang dari gunung Merapi sampai Laut Selatan, memiliki keindahan alam serta arus yang tenang, dan kental terasa suasana laut. Namun sayang, pengelolaan potensi sumber daya di daerah pesisir tersebut belum maksimal.
Melihat berbagai keindahan dan potensi yang ada di daerah ini, ketiga mahasiswa ini menawarkan Jogja Etniche in Costiera Go International Culture (Jetic Gotic) sebagai Pengelolaan Sumber Daya daerah Pesisir Pantai Selatan Yogyakarta. Program ini disusun sebagai bentuk pengembangan pengelolaan daerah pesisir dengan menonjolkan budaya batik khas Yogyakarta. Desain ini diterapkan untuk mengelola Sungai Opak yang melewati desa Bungkus untuk dikembangkan menjadi daerah wisata yang bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir menggunakan desain yang terinspirasi dari Venesia, Italia. Desa Bungkus yang dilewati sungai panjang yang bermuara ke laut ditata ulang sehingga dapat menghadirkan suasana Venesia di Indonesia dengan tetap mempertahankan kearifan lokal seperti motif batik dan budaya asli daerah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan potensi desa Bungkus khususnya Sungai Opak baik dalam pengelolaan sumber daya yang ada dan upaya pelestarian budaya asli daerah. (zulfa)