Kontribusi Matakuliah Etnografi Pendidikan S1 KP dalam Mendukung Pencapaian SDGs

Matakuliah Etnografi Pendidikan membahas konsep dasar, karakteristik, dan tujuan metode penelitian etnografi untuk diaplikasikan dalam riset pendidikan sekaligus mengkaji etnografi sebagai praktik budaya dalam berbagai konteks sosial budaya masyarakat. Dalam matakuliah, mahasiswa mengerjakan proyek kelompok untuk menggali praksis budaya dalam berbagai institusi pendidikan.

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan kesepakatan global dengan sejumlah agenda pembangunan universal untuk diimplementasikan oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Hasil dari beragam implementasinya memerlukan dukungan berbagai pihak dalam mencapai indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Pada matakuliah ini, mahasiswa mengkaji topik-topik yang relevan dengan isu-isu SDGs antara lain:

Indikator ”Pendidikan Berkualitas (Quality Education)”. Memastikan agar pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua orang. Pendidikan memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kelompok 4 yang membahas tentang “Upaya Meningkatkan Pendidikan Budaya Berkualitas melalui Kegiatan Lustrum SMPN 5 Yogyakarta”, Kelompok 6 mengkaji tentang “ Integrasi Tradisi Kamis Pahing untuk Mengajarkan Kearifan Lokal kepada Generasi Muda di SMA 11 Yogyakarta”, dan Kelompok RPL menggali tentang ”Implementasi Budaya SATRIYA Berhati Mulia dalam Pelayanan Pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman ”

Indikator ”Kesetaraan Gender (Gender Equality)”. Diskriminasi terhadap gender terutama perempuan masih menjadi permasalahan di berbagai negara. Perjuangan kesetaraan gender dapat memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, maju, efektif, dan mengentaskan kemiskinan.

Kelompok 2 mengeksplorasi tentang ”Pandangan Abdi Dalem Kraton Ngayogyakarta terhadap Isu Kesetaraan Gender”. Kelompok 7 mengkaji tentang “Analisis Ketimpangan Partisipasi Pria dalam Program Keluarga Berencana di Kelurahan Prawirodirjan”

Indikator “Kota dan Komunitas Berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities)”. Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.

Kelompok 1 membahas ”Tren Pameran Date: Perilaku Pemanfaatan Ruang Sosial dalam Perspektif Antropologi”, Kelompok 5 membahas tentang “Pengelolaan Sampah di Sekolah Adiwiyata SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta”, Kelompok 8 mengkaji “Tata Kelola Desa Wisata Edukatif Berkelanjutan di Desa Wisata Tembi”, dan Kelompok 3 mengkaji “Praktik Sosial Budaya di Desa Wisata Pentingsari”.

Indikator “Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang tangguh (Peace, Justice, and Strong Institution)”. Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif.

Kelompok 9 membahas tentang “Pemenuhan Hak Anak dalam Kehidupan Masyarakat Kampung Ramah Anak”.

Pembelajaran dalam Matakuliah Etnografi pendidikan mengajak mahasiswa untuk bertindak lokal dan berpikir global (act locally and think globally) dengan mengembangkan pemahaman (understanding), menumbuhkan kesadaran (awareness), dan meningkatkan kompetensi masa depan (future skill) dalam menghadapi berbagai problematika dan tantangan global di masa yang akan datang. (Ariefa Efianingrum)