Manfaat Augmentative and Alternative Communication (AAC) dalam Peningkatan Kemampuan Komunikasi Anak dengan Multiple Disability Visual Impairment (MDVI)

omunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Namun, adanya gangguan yang di alami oleh anak dapat menyebabkan terjadinya hambatan dalam komunikasi terutama pada anak yang mempunyai disabilitas ganda Multiple Disability and Visual Impairment (MDVI). Hambatan yang di alami anak MDVI sangat kompleks, namun bukan berarti mereka tidak punya keinginan untuk menyampaikan pikiran atau pendapat mereka melalui komunikasi. Hal tersebut diungkapkan oleh Daisy M. Corpuz, dosen dari College of Education, University of Southeastern Philippines.

Kuliah tamu ini merupakan kegiatan kerjasama antara Departemen Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Yogyakarta dan College of Education, University of Southeastern Philippines yang diselenggarakan pada tanggal 20 September 2023, di Ruang Sidang Lantai 3 Gedung Muh. Amin Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY. Daisy M. Corpuz hadir sebagai dosen tamu dalam mata kuliah Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Majemuk yang membawakan kuliah dengan judul “Teachers’ Proactive Evaluation of the Use of Augmentative Communication to Learners with Multiple Disabilities and Visual Impairment”.

Pada kuliah yang diikuti oleh mahasiswa S1 dan S2 Pendidikan Luar Biasa secara luring maupun daring, Daisy menyampaikan tentang salah satu alternatif untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikasi anak MDVI adalah Augmentative and Alternative Communication (AAC). Akan tetapi, hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa guru pendidikan khusus banyak yang belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang AAC. Oleh karena itu, guru harus meningkatkan pengetahuan terkait sistem AAC, mulai dari program AAC, impelementasi, hingga penilaian hasil penggunaan AAC.

Pada sesi diskusi, Thalia Ayu Rini, mahasiswa Program Studi S2 PLB menanyakan tentang bagaimana penggunaan AAC dalam proses pembelajaran dan cara untuk melakukan evaluasinya. Selain itu, dua kelompok mahasiswa juga menyampaikan hasil projek kuliah terkait pengembangan AAC yang telah mereka lakukan. Zykra Zakiah, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Majemuk menyampaikan bahwa AAC yang dikembangkan pada mata kuliah ini merupakan luaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk mengembangkan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan anak dengan hambatan majemuk. Melalui capaian ini diharapkan nantinya mahasiswa sebagai calon guru dapat membantu anak berkebutuhan khusus dalam berinteraksi dengan orang lain khususnya dengan guru dan teman di sekolah sehingga meningkatkan kesempatan mereka untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik yang sesuai dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) no 4, yaitu peningkatan kualitas pendidikan untuk semua termasuk anak berkebutuhan khusus.

Penulis: Zykra Zakiah

Editor: Atien Nur Chamidah