Peningkatan Pengelolaan dan Layanan Perpustakaan Desa berbasis Inklusi Sosial untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGS)

Fasilitas sosial di masyarakat, seperti perpustakaan desa perlu mendapat perhatian khusus. Untuk itu, sebagai bagian dari elemen masyarakat, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui program pengabdian pada masyarakat telah berpartisipasi aktif memastikan fasilitas sosial tersebut tetap ada melayani dan berkualitas. Para dosen UNY memahami fungsi dari perpustakaan tidak boleh dianggap hanya sebagai tempat penyimpanan buku saja. Lebih dari itu, perpustakaan dan hal – hal baik lainnya harus muncul sebagai pusat pembelajaran, pertemuan komunitas, dan sumber daya yang mempromosikan inklusi sosial.

Tim dosen dan mahasiswa yang berkhidmat pada masyarakat ini dipimpin oleh Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd, dengan beberapa anggota lainnya, yaitu; Dr. Meilina Bustari, M.Pd., Dr. Drs. Setya Raharja, M.Pd., dan Rahmat Fadhli, S.IIP., M.A, serta melibatkan beberapa mahasiswa. Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September tahun 2022 dan memiliki dua agenda utama yakni, untuk mempromosikan program perpustakaan berbasis inklusi sosial kepada masyarakat desa, dan meningkatkan kapasitas pengelola desa melalui capacity building agar berkemampuan, memiliki keterampilan, dan bisa bersikap untuk bekerja lebih efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Pengabdian pada masyarakat ini berlokasi di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.

Lebih lanjut, inisiatif pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen ini juga merupakan upaya UNY untuk mendukung pencapaian indikator ke-11 SDGs, yakni; Sustainable Cities and Communities. Perpustakaan desa, yang umumnya berfungsi sebagai pusat pengetahuan di lingkungan masyarakat pedesaan, kini berubah dan harus memiliki peran tambahan lain. Perpustakaan desa didorong lebih mendalam lagi untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Saat ini, peran perpustakaan bertambah menjadi pusat inklusi sosial yang memfasilitasi akses terhadap pengetahuan dan peluang pendidikan bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk individu-individu dengan kebutuhan khusus.

Untuk itu, tim pengabdi merasa perlu ikut serta memberi kontribusi melalui beberapa kegiatan bersama, sebagai persiapan membuat perpustakaan desa berbasis inklusi sosial terwujud. Langkah yang dilakukan untuk mewujudkan cita – cita tersebut, tim pengabdi menyesuaikan materi dan bahan yang dipakai dan dikembangkan, sebagai contoh: Rahmat Fadhli, S.IIP., M.A. menyampaikan materi tentang peran masyarakat dalam pengembangan dan penyelenggaraan perpustakaan desa. Selain itu, Dr. Setya Raharja, M.Pd. yang berfokus pada capacity building perangkat desa. Kedua materi atau pembahasan tersebut bisa mempersiapkan pustakawan dan individu masyarakat untuk mau memandang perpustakaan desa dengan cara pandang yang berbeda.

Maka untuk memastikan kualitas pengelolaan dan layanan perpustakaan meningkat, tim pengabdi menyusun alat ukur seperti angket. Fungsi dari alat ukur tersebut diharapkan membantu tim pengabdi melakukan evaluasi dan mengukur diri. Sehingga usaha – usaha yang dilakukan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan dan layanan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial dapat diketahui sejauh apa dan bagaimana kualitasnya. Tim pengabdi telah berupaya keras dan bertanggung jawab memastikan dampak dari kehadiran perpustakaan desa ini benar – benar bermanfaat bagi masyarakat sekitar di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.