Peran Mata Kuliah Pengasuhan Positif dalam Mewujudkan Indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) adalah agenda global yang diadopsi oleh 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015. SDGs bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan global, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, ketimpangan, dan ketidakstabilan sosial. Untuk mencapai SDGs, berbagai sektor, termasuk pendidikan, harus terlibat aktif. Salah satu mata kuliah di Magister Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta yang mendukung pencapaian SDGs adalah Pengasuhan Positif, yang memegang peranan krusial dalam membentuk generasi muda yang dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Mata kuliah Pengasuhan Positif ini membahas beragam aspek, termasuk proses pengasuhan, kajian teoretik tentang pengasuhan, dan pentingnya pengasuhan dalam perkembangan anak. Selain itu, mata kuliah ini juga mengulas prinsip-prinsip pengasuhan yang positif, menjaga hubungan akrab dalam keluarga, serta memberikan pandangan mengenai pengasuhan anak sepanjang tahapan kehidupannya, mulai dari usia dini hingga masa remaja dan dewasa.

Salah satu peran utama mata kuliah Pengasuhan Positif adalah menciptakan pemahaman tentang kesejahteraan anak, yang sesuai dengan tujuan SDGs untuk menciptakan kehidupan yang sehat dan sejahtera bagi semua individu. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa belajar bagaimana memberikan perhatian yang memadai dan pengasuhan yang positif untuk mendukung optimalisasi perkembangan anak yang sehat

Mata kuliah ini juga berperan dalam mendukung SDG 4, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk semua. Dengan membentuk para pendidik yang peduli, sensitif, dan kompeten dalam mendukung perkembangan anak-anak, mata kuliah Pengasuhan Positif berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengurangan angka putus sekolah.

Selanjutnya, mata kuliah ini juga memiliki peran dalam mencapai SDG 5, yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Dengan memahami konsep pengasuhan positif, mahasiswa lebih mungkin menerapkan pendekatan yang adil dan setara terhadap anak-anak, tanpa memandang jenis kelamin, sehingga membantu mengatasi stereotip gender yang menghambat perkembangan sosial dan ekonomi perempuan.

Selain itu, SDG 8 yang menekankan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan juga didukung oleh mata kuliah Pengasuhan Positif. Mahasiswa memahami bagaimana pengasuhan yang positif memengaruhi perkembangan keterampilan sosial, emosional, dan kreatif anak-anak, sehingga mereka lebih mandiri, inovatif, dan mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Terakhir, mata kuliah ini juga berkontribusi pada SDG 13 yang menyoroti tindakan untuk mengatasi perubahan iklim. Dengan membentuk generasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, mahasiswa yang memahami prinsip-prinsip pengasuhan positif dapat mengajarkan nilai-nilai seperti empati, keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak usia dini.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mata kuliah Pengasuhan Positif memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung tercapainya indikator-indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Pengasuhan yang positif adalah kunci dalam membentuk perkembangan individu yang sehat dan berkualitas, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pencapaian SDGs. Oleh karena itu, peran mata kuliah Pengasuhan Positif dalam pendidikan tinggi memiliki strategis yang luar biasa dalam mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan secara global.