Seminar Nasional Peringatan Hari Sindroma Down Dunia

Dalam rangka memperingati Hari Sindroma Down Dunia (HSDD) HIMA PLB UNY mengadakan seminar dengan tema “What I Bring to Down Syndrome Community”, yang dilaksanakan Sabtu (14/4). Kegiatan yang diadakan di Ruang Sidang Utama Rektorat ini bekerja sama dengan komunitas POTADS, yaitu komunitas orang tua anak Down Syndrome Jogjakarta. Menghadirkan ketua Disdikpora DIY, Drs. R Kadarmanto Aji yang berbicara dalam prespektif pemerintah, Purwandari, M.Si berbicara dalam perspektif psikologi, Nur Azizah Ph.D berbicara dalam perspektif pendidikan, Siti Novi Hikmah, MR, S.ST, RPT berbicara dalam perspektif terapis, dan dr. Braghmandita Widya Indraswari, M.Sc, Sp.A yang berbicara dalam perspektif kesehatan.

Seminar yang dihadiri oleh 300 peserta ini memberikan edukasi serta penanganan menganai anak Down Syndrome yang mungkin masih awam diketahui oleh masyarakat luas terutama mengenai bagaimana tumbuh kembang anak Down Syndrome. Dijelaskan juga mengenai bagaimana psikologi anak Down Syndrome serta layanan yang diberikan untuk anak Down Syndrome di DIY. Kadarmanto mengatakan untuk pendidikan anak Down Syndrome diadakan melalui pendidikan segegrasi dan inklusi. Tidak lupa pula informasi mengenai terapi yang diperuntukan anak Down Syndrome.

Tidak hanya seminar, pada hari yang sama juga terdapat stand terapi untuk anak Down Syndrome Dari yayasan terapi Bunda Novy, dan Bunda Yani di Hall Rektorat UNY. Juga terdapat pameran karya anak Down Syndrome berupa Lukisan yang di pamerkan di sekeliling Hall Rektorat UNY. Seminar yang dimoderatori oleh dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St dan Rendy Roos Handoyo, M.Pd juga dilengkapi dengan penampilan – penampilan dari anak berkebutuhan khusus dari SLB Pembina, SLBN 2 Yogyakarta dan penampilan dari mahasiswa PLB FIP UNY.

Puncak HSDD ini disajikan dengan beragam penampilan dan talenta dari anak Down Syndrome pada Minggu (15/4). Beberapa anak menari Balet, Tari Tradisional, Wushu, Perkusi dan banyak penampilan lainnya. Dengan adanya acaranya ini, anak-anak down syndrome dilatih untuk tidak takut dan tetap percaya diri. Hadir pula Didik Ninik Thowok, seorang maestro dibidang seni tari, yang berkesempatan untuk mengajari anak Down Syndrome menari Jaran Teji. Acara yang dihadiri oleh perwakilan Gubernur DIY, Wakil Rektor 2 UNY, Dosen-dosen juga Guru-guru SLB ini berlangsung meriah. Dengan berlangsungnya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat sadar dan memahami bahwa anak Down Syndrome mampu berkarya seperti anak lainnya, asalkan ada dukungan dan penerimaan dari orang tua. (sifa/ant)