Bantul, 11 November 2025 — Untuk meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap kelestarian ekosistem laut, mahasiswa Manajemen Pendidikan angkatan 2023 Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan kegiatan “Jaga Aksi Pantai: Dari Kita untuk Ekosistem Laut” di kawasan Pantai Depok, Bantul, pada Selasa, 11 November 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi SDGs 14: Life Below Water (Kehidupan di Bawah Laut) yang menekankan perlindungan ekosistem laut dari ancaman polusi dan kerusakan lingkungan.
Kegiatan ini berfokus pada SDGs 14, yang menyoroti pentingnya menjaga kesehatan ekosistem laut melalui perlindungan habitat pesisir dan campaign. Dengan mengusung tema “Dari Kita untuk Ekosistem Laut” kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran mahasiswa mengenai dampak sampah pantai terhadap keberlanjutan biota laut. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa Manajemen Pendidikan UNY tahun 2023 yang berjumlah 5 orang dan volunteer 5 orang. Untuk memperkuat pemahaman para peserta, panitia menghadirkan narasumber dari salah satu pengelola kawasan konservasi hutan mangrove di daerah Baros, Mas Riko, yang memberikan penjelasan mengenai aliran sungai yang bermuara ke Pantai Depok.

“Masyarakat jogja itu darurat sampah dan kita berada di muara. Muara Sungai Opak itu titik terakhir sungai sebelum nanti masuk ke laut. Anak Sungai Opak juga banyak, ada Sungai Winongko, Sungai Jode, dan Sungai Gajahwong yang berada di Kotagede yang mana akhir dari aliran itu nanti di Sungai Opak”, kata Mas riko.
Ternyata banyaknya sampah yang ada di Pantai Depok tersebut disebabkan bukan dari masyaraktat sekitar, tetapi dari aliran sungai yang bermuara hingga dititik terakhir yaitu Sugai Opak yang selanjutnya akan bermuara ke laut. “Orang awam itu kalo datang kesini taunya sampah itu dari warga lokal. Padahal kalo bisa dijelaskan warga di sini sudah melakukan pemilahan sampah atau bahkan dibakar. Warga disini juga sering bergotong royong membantu membersihkan pantai, karena semakin kesini semakin banyak sampah yang ada jadi sekarang sudah jarang membersihkannya”, jelas Mas Riko. Kegiatan ini secara langsung bertujuan untuk indikator SDGs 14.1, yaitu mengurangi polusi laut, dan target 14.2 mengenai perlindungan ekosistem pesisir. Relevansi kegiatan ini juga terhubung dengan SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim) karena pelestarian pesisir menjadi bagian penting dalam mitigasi perubahan iklim.

Sebagai bagian dari kampus yang berkomitmen kuat terhadap pencapaian SDGs, UNY terus mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam aksi nyata yang berdampak bagi lingkungan dan masyarakat. Melalui kegiatan “Jaga Aksi Pantai”, diharapkan upaya pelestarian ekosistem laut dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang tidak berhenti pada satu kegiatan saja. Harapannya, semakin banyak program kolaboratif yang mampu memperkuat kesadaran ekologis mahasiswa sekaligus memperluas kontribusi kampus dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Penulis : Fabian Dhimas Rana, dkk
Editor : Humas FIP UNY